masyarakat Suku Tengger Bromo yang bermukim di wilayah Pasuruan atau disebut Brang Kulon, merayakan Hari Raya Karopada Rabu (02/08/2023) atau bertepatan dengan tanggal 15 Bulan Karo (kedua) tahun saka, . Untuk yang kesekian kalinya, Pembukaan Hari Raya Karo dilaksanakan di Balai Desa Tosari, kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.
pembukaan tradisi hari raya karo diawali dengan pembacaan asal usul atau legenda suku tengger kemudian dilanjutkan dengan upacara yang dipimpin oleh seorang romo dukun yang membacakan mekakat atau puja mantra pembukaan Hari Raya Karo, dan dilanjutkan penampilan Sodoran atau Tari Sodor sebagai persembahan khas yang dilakukan oleh warga dari masing-masing desa Suku Tengger Brang Kulon
Sodoran adalah tarian yang dianggap Sakral, lantaran melambangkan gerakan-gerakan simbolisasi asal mula (proses) lahirnya manusia. Selain itu Tari Sodor dalam perayaan Karo merupakan perlambang cikal bakal Suku Tengger dari leluhur mereka Joko Seger dan Roro Anteng, sehingga dianggap sakral karena dimainkan ketika Hari Raya Karo saja.
Para penari Sodor atau disebut juga Pengantin Sodor berjumlah 12-13 orang. Mereka menggunakan sodor (tongkat) dalam pementasannya. Pada klimaks tariannya, akan mengeluarkan biji-bijian dari tongkat yang disimbolkan sebagai kesuburan.
Sedangkan makna Hari Raya Karo sendiri bagi masyarakat Suku Tengger di Gunung Bromo adalah sebuah refleksi kehidupan untuk saling mawas diri.