Hari Raya Karo adalah ritual tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Suku Tengger Brang Kulon, yaitu masyarakat suku tengger yang berada di kawasan kabupaten pasuruan. Salah satu bagian dari ritual ini adalah Tari Sodoran.
Tari Sodoran dilakukan sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Karo yang dilaksanakan oleh masyarakat suku tengger brang kulon. Hari Raya Karo sendiri dilaksanakan pada bulan kedua penanggalan tengger.
Tari Sodoran merupakan tarian sakral khas masyarakat Tengger yang melambangkan asal-usul manusia. Menurut kepercayaan masyarakat Tengger manusia itu berasal dari Sang Hyang Widi Wasa dan mereka akan kembali kepada-Nya. Manusia berasal dari tanah maka mereka akan kembali ke tanah juga. Salah satu contoh makna gerakan tari ini adalah ketika para penari mengangkat jari telunjuk, artinya penunjukkan tersebut mengandung makna simbol terjadinya manusia pertama, bahwa manusia itu berasal dari purusa dan pradana. Purusa dan pradana merupakan sebab pertama (cikal bakal) dari alam semesta yang sifatnya kekal abadi.
Tari Sodoran merupakan tari khas atau khusus dalam perayaan hari raya Karo. Tari ini dissajikan pada pembukaan upacara atau rangkaian upacara hari raya Karo. Tarian Sodoran merupakan salah satu dari ragam tarian khas masyarakat tengger yang memiliki nilai religious. dalam kepercayaa adat suku tengger tarian ini tidak boleh ditarikan disemabrang waktu, karena hanya boleh ditarikan pada saat pembukaan hari raya karo saja.