Yadnya Kasada merupaka ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Suku Tengger, di Jawa Timur. Upacara ini dilakukan satu tahun sekali pada bulan ke 12 (Kasada) hari ke 15 menurut penanggalan Suku Tengger. Upacara Yadnya Kasada merupakan ritual adat yang diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat suku tengger kepada sang hyang widhi. Suku Tengger pada upacara ini akan mempersembahkan hasil tani dan ternak kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur dengan cara dilarung di kawah Gunung Bromo. Masyarakat Suku Tengger membawa persembahan dengan berjalan dari kaki Gunung Bromo hingga menuju kawah Gunung Bromo. Masyarakat Suku Tengger percaya dengan melarung hasil sesajen yang terdiri dari hasil tani dan ternak dapat menjaga keharmonisan dengan alam, Tuhan, dan para leluhur. Ini akan membawa berkah untuk alam semesta beserta isinya.
ASAL USUL YANDYA KASADA
Masyarakat Suku Tengger percaya bahwa mereka adalah keturunan dari leluhur Pada zaman kerajaan Majapahit, putri Raja Majapahit bernama Roro Anteng menikah dengan Jaka Seger yang merupakan anak dari Brahmana. Selama beberapa tahun pernikahan, keduanya belum juga dikaruniai anak. Sehingga keduanya melakukan pertapaan di Gunung Bromo dengan maksud meminta keturunan kepada penunggu gunung, Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam pertapaan ini, keduanya berjanji akan mengorbankan anaknya kepada Kawah Gunung Bromo jika doa mereka dikabulkan.
Selang waktu berlalu, akhirnya pasangan ini dikaruniai 25 anak. Roro Anteng dan Jaka Seger merawat anak-anak mereka dengan baik hingga dewasa. Namun keduanya lupa dengan janji yang telah dibuat dahulu dan hal ini membuat mereka mau tidak mau menceritakan janji tersebut kepada semua anaknya. Mengetahui hal tersebut, hanya satu anak yang mau untuk dikorbankan. Anak tersebut adalah Kusuma, anak terakhir dari 25 bersaudara. Sebelum mengorbankan diri, Kusuma menyampaikan pesannya kepada keluarga dan warga suku Tengger saat itu. Isi pesan tersebut adalah pernyataan bahwa dirinya telah dijadikan tumbal sehingga mereka yang ditinggalkan dapat hidup damai. Ia juga meminta persembahan untuk Kawah Gunung Bromo setiap tanggal 15 bulan Kasada. Sejak saat itu, Upacara Kasada menjadi ritual rutin setiap tahunnya.
RANGKAIAN UPACARA YANDYA KASADA
upacara yandnya kasada terdiri dari beberapa prosesi antara lain
- Persiapan upacara
- Uyon-uyon (kidung-kidung)
- Nglukat umat (penyucian tempat sembahyang)
- Pembacaan Kitab Suci Weda
- Pembacaan sejarah Kasada termasuk cerita perkawinan Rara Anteng dan Jaka Seger
- Nglukat umat (penyucian jiwa umat)
- Muspa atau persembahyangan
- Doa pascasembah
- Pemilihan calon dukun
- Labuhan sesajen
- Slametan desa.